Kekasih Khayalan
Aku punya kekasih hayalan.
Ia sering memperkosaku diam-diam kala subuh menjemput.
Kala sepi mencumbu.
Ia selalu bilang,
Paling suka dengan ceritaku.
Tentang kertas, pena dan prajurit kata-kata yang selalu bertempur demi hati.
Tentang mereka yang mati:
antara kamar mandi dan kamar tidur.
Oh kekasih khayalanku yang nakal
Ia selalu menyapaku kala terbius dalam buku.
Memelukku dalam catatan harianya.
Berlari-lari dalam petikan rokok,
Batuk dan rambut rontokku.
Suatu hari ketika senja, diladang kata
Aku sedang menyirami puisiku dengan obrolan demonstran
Ia datang mengajaku rehat,
Reingkarnasilah menjadi rindu, katanya.
Kita akan ziarah kepemakam kidung agung.
kekasih hayalan
Ia sering memperkosaku diam-diam kala subuh menjemput.
Makanya rambutku selalu basah.
Selepas Subuh sebelum ‘Duha.
Painan
0 komentar:
Posting Komentar