Pucuk-Pucuk Embun
Sebelum terik bergegas menggugurkanmu
aku ingin menikmati detik-detik pucuk yang merayu
bercermin dikerelaan pagi, sebab waktu akan melumat
memangsa siapa yang tergesa, menelan siapa yang lambat.
Mungkin memang pertemuan denganmu terlalu khusuk,
atau aku saja bermimpi setiap pagi bisa mangukir nama di biasmu
Rasa gamang luruh dan jatuh bersama tetesmu ke tanah
berpindah ke pucuk lain, bercermin tentang langkah yang diam
tak ingin mengenang apa-apa yang telah berguguran
namun setiap puncak yang aku kunjungi, terawat kenangan dengan rapi
Mungkin pertemuan ini selalu terasa amat agung,
atau aku saja berharap, tanah yang tertetesi memunculkan nama
Painan, Oktober 2010
0 komentar:
Posting Komentar