HALAMAN PANTAI

HALAMAN PANTAI

Senin, 17 Agustus 2009

Rindu

Kepada : buku

Setidaknya aku bisa menertawai diriku sendiri.
Memberi ruang kepada puisi untuk bernafas di rongga dadaku.

Ingin ku berkata sejujur-jujurnya.
Tapi semuanya begitu beku.
Berlapis, dan setia menemani kesepian.

Tengah malam buta, bergelinding.
Dedaunan nampak sekali berkilau ditepis angin,
mendendangkan kepekaan yang tergerai basah.
Aroma sperma, yang khas.

Seperti itulah kereta pergi, menjauh, mengintai: ketika!
“kapan kau pulang, nak. Buku-bukumu sudah rindu”

Juli 2005

0 komentar: